Puisi Remaja
Selasa, 26 September 2017
Seusai Pesan
Kita memang berada disatu, dunia yang sama
Juga,
bersama waktu yang sama.
Jarakpun teramat jauh terasa, hanya bisa berkata,
saling menyapa, berutur ucap
Melalui pesan singkat
Obrolan yg berlalu cepat,
Ketika malam memutuskan untuk lelap
Menyudahkan semuanya.
Jari jemari tangan,
Ketukan..
Kata per kata, hingga susunan kalimat tercipta
Sirna..
Kosong, hanya hamparan polos tanpa tulisan
Menuai lamunan,
Sepanjang hidup dalam angan
Bukan..
ini bukan mimpi
Atau lajuan imajinasi
Ini poros roda yang berputar,
Ditemani,
Hiruk angin yang tiada k abar
Meninggikan daun-daun jatuh terkapar,
Erangan lumpuh tak berdaya
Sabtu, 17 Juni 2017
Lengang Rasa
Aku hanyalah aksara buta
Yang tak bermakna tanpa warna temaram
Pada redupnya taman hatimu
Menjebak dalam menjangan waktu
Tumpukan senyap sepi yang tak akan pernah mewujud
Hanya menyisakan deru dan terus mengilu pada ruang yang sempit
Yang tak pernah berakhir bergores
dikobar pena lalu menjelma
Minggu, 11 Juni 2017
Laksa Rindu
Aku masih menunggu dibatas waktu..
Yang menggelora padam dalam semu-semu yang nian tertuju
Aku masih gigih meski dalam fantasi yang sewaktu-waktu bisu
Huruf dan bait-bait yang kaku
Bertahan meski terkoyak genting dinyanyian rindu
Menjerit riuh luruh pada penyatuan sendu
Yang terlempar dijurang hatiku
Bersengketa lagi menghujam pilu
Rabu, 31 Mei 2017
Bertahan di Puisi💞
Aku dan kamu..
Telah dipersatukan oleh rasa
Yang hanya jarak telah memisahkan raga
Aku hanya sanggup mendekapmu
Lewat huruf, kata dan bait yang kucipta
Pada kalimat yang terlalu rumit untuk dicerna
Yang selalu bermukim dikertas dan pena
Aku akan tetap bertahan dilarik puisi;
meski suatu saat nanti kau akan pergi
Minggu, 28 Mei 2017
Seperti Puisi💕
Seperti puisi..
yang kuungkap pada pena
Sajaknya terbaca, namun tidak maknanya
Seperti puisi..
yang kuungkap dengan bicara
Syairnya terdengar, namun seolah bias menyamar
Seperti puisi..
yang kuperlihatkan pada kertas
Tintanya tertinggal lekat membekas, namun sama sekali tak terbalas
Seperti puisi..
yang kupaut
Untaian katanya rapi terajut, namun sama sekali tak tersambut
yang kuungkap pada pena
Sajaknya terbaca, namun tidak maknanya
Seperti puisi..
yang kuungkap dengan bicara
Syairnya terdengar, namun seolah bias menyamar
Seperti puisi..
yang kuperlihatkan pada kertas
Tintanya tertinggal lekat membekas, namun sama sekali tak terbalas
Seperti puisi..
yang kupaut
Untaian katanya rapi terajut, namun sama sekali tak tersambut
Minggu, 23 April 2017
Dibatas Pena
Hanya dibatas pena
Lisanku ratap dalam bahasa
Menyekat di ketidakjelasannya
Hanya dibatas pena
Dirimu membayang tak berwarna
Meninggalkan jejak tanpa kata
Hanya dibatas pena
Hatiku diantara semua rasa
Menyingkap arti penuh makna
Yang Telah Usai
Masih tersimpan rapi kenangmu
Tentang perkenalan, hujan sore itu
Yang berlalu, hanya Sang waktu
Rinduku yang tertahan untukmu
Mengalir pada titik bermuara semu
Kini mengasing tanpa arah ia menuju
Satu sama lain, memilih pergi
Tanpa ada letak kejelasan yang pasti
Tanpa ada suara yang dapat dimengerti
Diam, jeli saling bertatap diri
Bercengkrama pada rasa yang hampir mati
Tentang perkenalan, hujan sore itu
Yang berlalu, hanya Sang waktu
Rinduku yang tertahan untukmu
Mengalir pada titik bermuara semu
Kini mengasing tanpa arah ia menuju
Satu sama lain, memilih pergi
Tanpa ada letak kejelasan yang pasti
Tanpa ada suara yang dapat dimengerti
Diam, jeli saling bertatap diri
Bercengkrama pada rasa yang hampir mati
Rabu, 05 April 2017
Kutulis Sajak Ini✏
Kutulis sajak ini..
Lewat sekuntum bunga hati
Dari angin yang mengalir sepi
Seakan menyihir, terhantar sunyi
Kutulis sajak ini..
Melalui sederet kata yang tak pernah usai
Sibuk membilang, namun tak pernah sampai
Kutulis sajak ini..
Dalam gema hati bercerai
Ruas-ruas hasrat menyeru ramai
Tabir jiwa terus mengintai
Kutulis sajak ini..
Pada gelanggangan nirwana pelangi
Gugusan cinta yang luas tak bertepi
Lewat sekuntum bunga hati
Dari angin yang mengalir sepi
Seakan menyihir, terhantar sunyi
Kutulis sajak ini..
Melalui sederet kata yang tak pernah usai
Sibuk membilang, namun tak pernah sampai
Kutulis sajak ini..
Dalam gema hati bercerai
Ruas-ruas hasrat menyeru ramai
Tabir jiwa terus mengintai
Kutulis sajak ini..
Pada gelanggangan nirwana pelangi
Gugusan cinta yang luas tak bertepi
Langganan:
Postingan (Atom)